Jumat, 03 Juli 2015

Ini dia alasan orang selalu ingin dan tak kapok datang ke Jakarta

Ini dia alasan orang selalu ingin dan tak kapok datang ke Jakarta


Jakarta adalah magnet. Untuk itu, kerasnya kehidupan di Jakarta terkadang diacuhkan orang. Masyarakat masih berbondong-bondong menuju Ibu Kota.

Jakarta adalah medan magnet bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Alasannya, Ibu Kota negara kita ini menyediakan semua yang kita mau. Benarkah demikian?

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (25/4), berikut daftar alasan banyak orang masih menginginkan tinggal di kota yang disebut Big Durian oleh para pelancong luar negeri ini. Check this out!

1. Peluang kerja yang banyak
Kamu job seeker? Pernah tidak sekali waktu mendapat info lowongan kerja di internet eh, seleksi dan penempatan di Jakarta? Padahal, kamu tinggal di luar Jakarta nun jauh di sana. 

Nah, Jakarta memang gudangnya pekerjaan, dari pekerjaan resmi sampai tidak. Resmi? Iya, misalnya saja para pegawai pemerintahan atau perusahaan swasta. Sedangkan yang tidak resmi sebut saja seperti mereka yang freelance menjadi penonton bayaran acara-acara live televisi swasta. Lagi in kan, sekarang?

Jadi, di Jakarta itu tersedia banyak lapangan untuk menyambung penghidupan dari yang butuh keterampilan dan pendidikan sampai yang hanya bermodalkan joget (seperti yang dibilang Raditya Dika) cuci-cuci-jemur-jemur, persis yang dilakukan para penonton ABG acara musik di salah satu stasiun televisi swasta.

Namun begitu, seperti imbauan selama ini: Kalau ke Jakarta pastikan memiliki keterampilan supaya tidak banyak pengangguran dan kemiskinan, yang membuat Jakarta makin terlihat memilukan. 

2. Ketemu artis atau pejabat
Ketika kamu bermimpi bertemu Raisa atau Aliando Syarief, pindahlah ke Jakarta. Upps! He-he-he. Tapi, bener lho, guys, kalau kamu tinggal di Jakarta, membuka peluangmu semakin besar untuk bertemu artis-artis terkenal Ibu Kota. Misalnya saja ketika kamu ke mal, tiba-tiba bertemu sama si ganteng Reza Rahadian. 

Selain itu, kamu juga bisa bertemu dengan para pejabat, terutama kalau mereka hobi blusukan semacam presiden Jokowi saat menjabat gubernur DKI Jakarta. Kamu juga bisa menyampaikan aspirasimu sebagai warna negara ketika tak sengaja bertemu kalangan pemerintahan.

3. Tempat mencapai kesuksesan
Sebagai kota yang notabene impian banyak orang, Jakarta konon dipercaya menawarkan kesuksesan dalam banyak hal, terutama pekerjaan. Apa pun pekerjaanmu. 

Menyangkut poin nomor 1, Jakarta sendiri pusatnya perusahaan nasional maupun multinasional. Kota, yang juga pernah disebut sebagai Sunda Kelapa dan Jayakarta ini, memiliki standar upah minimum yang cukup besar. Pada tahun 2015 ini, Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 2,7 juta. Ini standar untuk buruh. Sementara kalau kamu lulusan S1 dan punya keterampilan lebih, bisa lebih banyak, dong. 

Nah, karena 'besar'nya nominal gaji di Jakarta dibandingkan daerah lain inilah yang membuat banyak orang teriming-imingi mengadu nasib di sini. Tidak peduli profesinya. Bahkan kalau hanya bermodal bisa masak nasi goreng pun, ada orang yang merasa Jakarta adalah batu loncatan dia meraih kemakmuran. Sebab, biaya hidup di Jakarta yang mahal, membuat harga nasi goreng satu porsi begitu mahal.

4. Surganya mal, mal, dan mal
Definisi mal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gedung atau kelompok gedung yang berisi macam-macam toko yang dihubungkan oleh lorong (jalan penghubung). Nah, kamu bakal dimanja dengan adanya beragam mal ini, dari yang versi grosir sampai yang bikin kantongmu terpaksa berisi remah-remah pasir (baca: menguras kantong).

Kalau kamu mau ke pusat grosir, Tanah Abang merupakan pusat grosir terbesar dan tertua. Di sini menyediakan berbagai macam barang tekstil untuk menunjang penampilanmu, misalnya kain gulungan, busana untuk pria-wanita maupun anak-anak dan dewasa, pakaian dalam, tas, dan sepatu. 

Buat kamu yang suka nongkrong di tempat yang berkelas, silakan datang ke mal-mal bergengsi yang memang dikonsep untuk kalangan menengah atas. Sebut saja seperti Mal Taman Anggrek, Mal Artha Gading, Grand Indonesia, Gandaria City, Supermall Karawaci, dan sebagainya. Selain berkelas, mal-mal ini menawarkan berbagai macam konsep tata ruang sampai 'menu' yang ditawarkan. 

Ada mal yang memiliki konsep taman asri nan hijau di tengah gedungnya sampai yang menyediakan area bermain dengan jet-coaster. Belum lagi, segala macam yang dijual di mal-mal tersebut juga memiliki harga selangit. Jadi, pastikan isi kantongmu melimpah ruah, ya.

Sedangkan buat kamu yang ingin gaul tapi dengan budget pas, silakan ke Plaza Semanggi. Bisa dibilang tempat ini cocok buat kantong mahasiswa. Ho-ho-ho. 

5. Acara akbar atau konser bertebaran di mana-mana
Bukan rahasia lagi kalau Jakarta merupakan pusatnya event-event besar termasuk konser banyak artis dari dalam maupun luar negeri. Dari artis Jazz sekelas David Foster sampai para punggawa K-Pop sekelas Super Junior dan Big Bang. Kamu tidak pernah haus ingar-bingar dunia hiburan, deh. 

Dan, sekarang yang sedang berlangsung adalah Konferensi Asia-Afrika (KAA) juga ada sesi yang diselenggarakan di Jakarta. Selain itu, perhelatan akbar bidang olahraga seperti Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA GAMES) selama ini juga diadakan di Jakarta.

6. Pusat pemerintahan maupun perusahaan swasta
Kalau ini jangan ditanya lagi, banyak lembaga milik negara berpusat di Jakarta. Tak heran bukan, kalau para CPNS yang lolos seleksi, terutama yang masuk kementerian-kementerian, akan ditempa terlebih dahulu di Jakarta sebelum ditugaskan ke berbagai daerah di Indonesia.

Pun segala kepengurusan administrasi yang terkait dengan status kita sebagai warga negara, pada akhirnya diatur dari pusat. Pusat di sini tentu saja lembaga-lembaga negara yang memegang kewenangan atas hal terkait. Kebanyakan dari mereka berpusat di Jakarta. 

Belum lagi perusahaan swasta juga banyak di kota ini. Termasuk perusahaan yang bergerak di bidang media komunikasi yang menghasilkan produk untuk nasional. Semua dikendalikan dari pusatnya di Jakarta.

7. Status kece sebagai warga negara Ibu Kota
Pernah mengalami percakapan seperti ini?

Si X: "Sekarang tinggal (atau kerja) di mana?"
Si Y: "Jakarta."
Si X: "Wah, keren!"

Well, guys, menyandang status warga Ibu Kota atau minimal warga yang menumpang menyambung kehidupan (baca: perantau), memang banyak yang bilang kece badai. Itu sama saja diartikan kamu sebagai orang yang gaul abis, tahu banyak informasi, memiliki banyak peluang mewujudkan semua keinginan karena Jakarta memiliki semuanya, tahan banting dengan segala keruwetan Jakarta, tapi bisa juga bikin hidupmu sejahtera bin makmur secara finansial. 

Padahal, kenyataannya belum tentu demikian. Hanya saja, status warga Jakarta atau pernah tinggal di Jakarta sudah cukup membuat orang di luar Jakarta, terutama di daerah-daerah yang belum merasakan kerasnya Jakarta, akan berdecak kagum.

Oke, guys, kalau kamu punya alasan tersendiri mengapa masih ingin hidup di Jakarta?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar