Saat ini gedung yang pernah menjadi lambang kedigdayaan Indonesia itu sudah dihancurkan rata dengan tanah.
Gedung Garuda Pancasila yang merupakan peningggalan Presiden Soeharto itu kini hilang rata dengan tanah.
Hasil pantauan dari satelit menunjukkan pada tahun 2006
hingga 2013, keberadaan gedung yang biasa disebut Graha Garuda Tiara Indonesia
(GGTI) masih berdiri kokoh.
Akan tetapi saat ini, gedung yang pernah menjadi lambang
kedigdayaan Indonesia itu sudah dihancurkan rata dengan tanah. Gedung yang
terletak di Jalan Narogong KM 23, No 176, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor,
benar-benar menyerupai burung garuda raksasa pun tinggal kenangan.
GGTI juga memiliki 456 kamar dan dilengkapi aula yang mampu menampung lebih dari 3.000 orang, lengkap dengan sarana olah raga, Helipad dan beberapa kamar khusus di bagian ekornya.
Gedung yang dibangun pada Agustus 1995 ini awalnya digunakan
untuk penginapan atlet sekaligus menumbuhkan semangat garuda bagi para atlet
dalam bertanding. Sejak beroperasi pada tahun 1996, kamar-kamar gedung ini
sudah pernah ditempati oleh para tamu dan ekspatriat yang berkantor di sekitar
Jabotabek. Mereka adalah para eksekutif dari indusrti-industri yang ada di
sekitar kawasan tersebut.
Gedung Garuda ini dibangun dengan kucuran dana sekitar Rp 75
miliar. Waktu itu rupiah masih kokoh di angka Rp 2.194/dollar. Waktu itu,
Amerika Serikat (AS) maupun Eropa meyakini bahwa Indonesia kelak akan menjadi
salah satu naga Asia.
Namun sayangnya, seiring bergesernya waktu bangunan megah tersebut semakin terpuruk dan ditinggal peminatnya. Keberadaannya semakin menyedihkan dan benar-benar menderita. Ilalang mulai menutupi, tembok-temboknya dijadikan coret-coretan dan tempelan pamflet tak beraturan.
Kini, gedung garuda itu sudah benar-benar tiada karena telah
diratakan dengan tanah. Tragis memang, gedung megah yang bisa menjadi kebanggan
bangsa Indonesia tersebut tidak malah mendapat perawatan yang layak namun
justru dihancurkan rata dengan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar